Jumat, 21 September 2012
CARA BAHAGIA
semoga kebahagian atas kita semua.
hari ini saya mendapatkan sebuah email dari pak nufirwan, yang judulnya syarat bahagia, karena penasaran langsung buka aja dan ternyata betul, sebuah pencerahan tentang hal remeh tapi sering diremehkan dan pada akhirnya membuat kita merasa tidak pernah bahagia. dalam hidup kita seringkali membuat ukuran yang tidak tepat terhadap diri kita untuk bisa menjadi bahagia ataupun tidak bahagia/ menderita.
seringkali ketika ditanya "apa sajakah syarat yang bisa membuat kita bahagia? dalam kenyataannya banyak yang akan menjawab "Saya akan sangat bahagia kalau sudah memiliki 5 buah mobil, 3 buah rumah, deposito sekian miliar, bisa keliling dunia, dihormati banyak orang, serta persyaratan lainnya yang harus dipenuhi agar kita bisa bahagia", dan"Saya akan sangat marah, benci, kesel, sebel, BT, dan lainnya apabila ada satu orang saja yang menghina saya, atau tidak menghargai saya, atau melecehkan saya atau sejenisnya."
Apakah kita sadar, sebenarnya kita justru MEMPERBERAT syarat untuk bisa bahagia (berdasarkan contoh diatas kita harus punya 5 buah mobil, 3 buah rumah, deposito sekian miliar, bisa keliling dunia, dihormati banyak orang, serta persyaratan lainnya yang harus dipenuhi agar kita bisa bahagia) ? sementara sebaliknya justru kita MEMPERINGAN syarat untuk marah, benci, kesel, sebel, BT dan lainnya yaitu HANYA BUTUH 1 ORANG SAJA bisa membuat kita marah dan lainnya.
Mengapa tidak kita balik saja sekarang, kita memperingan syarat untuk bahagia misalnya “saya akan sangat bahagia kalau saat bangun tidur saya masih bisa membuka kedua mata saya” begitu juga sebaliknya “saya baru akan marah, benci, sebel, kesel, BT dan lainnya apabila ada 1.000 orang yang menghina saya” karena penduduk di dunia ini ada 5 miliar orang sehingga kalau perlu syaratnya kita perberat lagi yaitu bila ada 1 juta orang yang menghina saya baru saya marah.
Kitalah yang menentukan kriteria marah, bahagia dan sebagainya, semua atas izin kita karena kitalah tuan rumah dari diri kita. Jadi mulai sekarang dan seterusnya Rubahlah kriteria bahagia dan marah kita. kalau bukan kita yang merubahnya maka orang lain yang akan merubahnya.
Pilihan ada di tangan kita
diambil dari web http://klinikpikiran.com
hari ini saya mendapatkan sebuah email dari pak nufirwan, yang judulnya syarat bahagia, karena penasaran langsung buka aja dan ternyata betul, sebuah pencerahan tentang hal remeh tapi sering diremehkan dan pada akhirnya membuat kita merasa tidak pernah bahagia. dalam hidup kita seringkali membuat ukuran yang tidak tepat terhadap diri kita untuk bisa menjadi bahagia ataupun tidak bahagia/ menderita.
seringkali ketika ditanya "apa sajakah syarat yang bisa membuat kita bahagia? dalam kenyataannya banyak yang akan menjawab "Saya akan sangat bahagia kalau sudah memiliki 5 buah mobil, 3 buah rumah, deposito sekian miliar, bisa keliling dunia, dihormati banyak orang, serta persyaratan lainnya yang harus dipenuhi agar kita bisa bahagia", dan"Saya akan sangat marah, benci, kesel, sebel, BT, dan lainnya apabila ada satu orang saja yang menghina saya, atau tidak menghargai saya, atau melecehkan saya atau sejenisnya."
Apakah kita sadar, sebenarnya kita justru MEMPERBERAT syarat untuk bisa bahagia (berdasarkan contoh diatas kita harus punya 5 buah mobil, 3 buah rumah, deposito sekian miliar, bisa keliling dunia, dihormati banyak orang, serta persyaratan lainnya yang harus dipenuhi agar kita bisa bahagia) ? sementara sebaliknya justru kita MEMPERINGAN syarat untuk marah, benci, kesel, sebel, BT dan lainnya yaitu HANYA BUTUH 1 ORANG SAJA bisa membuat kita marah dan lainnya.
Mengapa tidak kita balik saja sekarang, kita memperingan syarat untuk bahagia misalnya “saya akan sangat bahagia kalau saat bangun tidur saya masih bisa membuka kedua mata saya” begitu juga sebaliknya “saya baru akan marah, benci, sebel, kesel, BT dan lainnya apabila ada 1.000 orang yang menghina saya” karena penduduk di dunia ini ada 5 miliar orang sehingga kalau perlu syaratnya kita perberat lagi yaitu bila ada 1 juta orang yang menghina saya baru saya marah.
Kitalah yang menentukan kriteria marah, bahagia dan sebagainya, semua atas izin kita karena kitalah tuan rumah dari diri kita. Jadi mulai sekarang dan seterusnya Rubahlah kriteria bahagia dan marah kita. kalau bukan kita yang merubahnya maka orang lain yang akan merubahnya.
Pilihan ada di tangan kita
diambil dari web http://klinikpikiran.com
Langganan:
Postingan (Atom)
